2 Mobil Tersambar Api di Lokasi Wisata di Samosir, Pemilik Kendaraan Kecewa Karena Pengelola Tak Bertanggungjawab

    2 Mobil Tersambar Api di Lokasi Wisata di Samosir, Pemilik Kendaraan Kecewa Karena Pengelola Tak Bertanggungjawab

    SAMOSIR - Kebakaran terjadi pada sebuah rumah di lokasi pariwisata Pasir Putih Parbaba, Desa Hutabolon, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir pada Selasa, 09 April 2024 sekira pukul 14 Wib.

    Akibat kebakaran rumah yang dijadikan tempat gudang dan pemondokan pekerja wisata di lokasi tersebut, 2 buah mobil terpapar api sehingga body kedua mobil tersebut tampak melepuh di bagian belakangnya. Adapun mobil yang terpapar adalah jenis Kijang Innova dan Avanza.

    Ketika dikonfirmasi, pemilik mobil yang terpapar mengaku kecewa dengan pengelola wisata dan petugas parkir karena tidak mempertanggungjawabkan mobilnya yang terpapar api tersebut.

    "Tadi kita tanya kepada petugas parkir dan pengelola, tapi tidak ada tanggapan, kami kecewa, bahkan kami tadi melihat waktu kebakaran ada tiga petugas parkir yang hanya berdiri saja tanpa berupaya memadamkan api ketika api masih belum begitu besar, " ujar JS, pemilik mobil Avanza.

    Sementara itu, pemilik mobil Kijang Innova mengaku heran pengelolaan lokasi pariwisata tidak mempunyai alat pemadam api ringan di lokasi wisata tersebut.

    "Seharusnya menurut saya ya, penginapan itu harus sudah persiapkan segala sesuatu alat pemadam api ringan sebagai pencegahan pertama, juga seperti petugas parkir harus maksimal menjaga mobil yang dipungut biaya untuk parkir, " ujar MP ketika dikonfirmasi Fernando Sitanggang 

    Dirinya menyayangkan petugas parkir yang tidak melarang warga sekitar membakar sampah serta tidak adanya tanggungjawab pengelola parkir untuk memperbaiki mobil pengunjung yang telah membayar biaya masuk dan biaya parkir.

    "Coba diperhatikan masa iya tempat parkir di bebaskan untuk membakar sampah dimana itu banyak barang-barang bekas yang pada akhirya tersambar api, dan tempat wisata juga harus ada tanggung jawab pengelolaan wisata karna kami masuk ke tempat wisata tersebut kami telah membayar segala sesuatu seperti pengelola parkir, yang artinya kami menyerahkan keamanan mobil kami kepada pengelola parkir dan yang bersangkutan, tapi nyatanya pada saat kejadian ini mereka tidak ada satupun yang bisa mempertanggungjawabkan, dalam arti di olah sana sini, akhirnya kami mengalami kerugian dimana mobil kami melepuh atas kebakaran ini, ini juga surat terbuka kami kepada Tomi, " sesal MP menyikapi musibah yang dialaminya.

    Kedepannya, para korban berharap Dinas Pariwisata Samosir dapat melakukan pembinaan kepada para pengelola pariwisata sehingga kalau ada musibah atau kejadian apapun dapat lebih bertanggung jawab kepada pengunjung.

    "Kalau perlu diberikan sanksi bila tidak memberikan tanggung jawab kepada para pengunjung, " tegas MP.

    Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada Kadis Pariwisata Samosir Tetty Naibaho mengaku tidak mengetahui terjadinya kebakaran tersebut dan belum mendapatkan laporan dari anggota nya yang bertugas di sana.

    Terkait harapan dari pengunjung tentang tidak adanya tanggungjawab dari pengelola wisata, dirinya berjanji akan melakukan pembinaan kepada pengelola wisata.

    "Kita menyayangkan hal tersebut, kita akan turun melakukan pendekatan sembari melakukan pembinaan kepada pengelola wisata supaya ada tanggung jawab kejadian seperti ini kepada pengunjung yang mengalami kerugian, harusnya memang pengelola parkir harus bertanggungjawab secara materi dan melakukan pendekatan kepada pemilik mobil karena mereka selama ini mendapatkan manfaat dari perparkiran itu, " tegas Tetty Naibaho.

    Kejadian kebakaran tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Samosir AKP Natar Sibarani, SH, MH yang berada di lokasi kebakaran tersebut.

    "Benar telah terjadi kebakaran sebuah rumah dekat lokasi parkir lokasi pariwisata pasir putih Parbaba ini, api berhasil dipadamkan oleh Damkar (Pemadam Kebakaran, red) yang datang, "ujar AKP Natar Sibarani.

    Sementara itu, pemilik rumah yang terbakar Mangoloi Sihaloho membenarkan rumah tersebut adalah miliknya.

    "Memang itu milik saya digunakan untuk gudang dan pemondokan pekerja wisata kita, " ujar Mangoloi Sihaloho.

    Dikatakannya asal mula api berasal dari adanya anak-anak yang sedang bakar-bakar ikan sambil mempersiapkan umpan pancing sebelum mereka pergi memancing ke Danau Toba.

    "Namun disayangkan, mobil Damkar datang ketika rumah tersebut sudah habis dilalap api sehingga tidak ada lagi yang tersisa, " pungkas Mangoloi Sihaloho yang biasa disapa Pak Tomi ini. (Fernando)

    sumut
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Wakil Bupati Drs. Martua Sitanggang bersama...

    Artikel Berikutnya

    Danau Toba, Keajaiban Dunia di Sumatera...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Bupati Asahan Saksikan Pemusnahan Surat Suara Tidak Terpakai
    Jelang H-1 Pilkada Serentak, Wakil Bupati Asahan Tinjau Beberapa Kecamatan
    Jelang H-1 Pilkada Serentak, Wakil Bupati Asahan Tinjau Beberapa Kecamatan
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?

    Ikuti Kami